Cikal bakal teknologi Internet Cable sebenarnya dimulai dari
pemenuhan kebutuhan konsumen akan siaran televisi yang berkualitas. Asal
usul kata Cable sendiri pun berasal dari kata Community Antenna
Television (CATV) yang kemudian lebih banyak disebut orang sebagai Cable
TV. Untuk memastikan perangkat TV biasa dapat digunakan untuk Cable TV,
teknologi ini memindahkan sinyal-sinyal radio yang biasa di broadcast
di udara menjadi berbentuk sinyal-sinyal yang dapat dilewatkan didalam
bungkusan kabel Coaxial.
Dengan semakin meluasnya penggunaan Cable TV ini serta kebutuhan
Internet yang semakin booming, maka dimanfaatkanlah infrastruktur Cable
TV ini untuk melewatkan data. Bahkan di beberapa negara juga melewatkan
sinyal-sinyal telepon. Dengan demikian, para penyedia jasa jaringan
Cable bias mengeruk profit lebih banyak dari infrastruktur yang telah
mereka buat dengan biaya yang cukup mahal.
Beberapa keuntungan yang akan didapat pengguna dari adanya teknologi Cable adalah sebagai berikut:
Teknologi Cable yang melewatkan koneksi Internet dapat memungkinkan
penggunanya melakukan koneksi VPN ke kantor pusat secara non-stop,
sehingga pengguna bagaikan memiliki jalur pribadi sendiri dengan koneksi
yang tanpa henti.
Kecepatan transfer yang relatif tinggi dipadukan dengan harga yang tidak
terlalu mahal memungkinkan pengguna yang berkantor di rumah dapat
menikmati Internet cepat juga.
Teknologi TV Cable plus Internet dapat menciptakan servis baru, yaitu TV Interaktif.
Penyedia jasa Cable dapat membuat servis VOIP melalui infrastrukturnya
tersebut, sehingga pengguna bisa menikmati juga telepon ekonomis dari
media kabel yang sama, tidak perlu berlangganan media lain lagi.
Kata “Cable” sebenarnya juga merujuk kepada media pembawanya yang
berjenis kabel coaxial. Dalam membuat bentangan Cable yang sangat jauh
jaraknya, biasanya digunakan amplifier atau penguat sinyal untuk tetap
menjaga keutuhan sinyal selama di perjalanan. Amplifier akan dipasang
pada bentangan kabel coaxial kurang lebih setiap jarak 610 meter. Sinyal
yang dikuatkan adalah sinyal frekuensi 50 sampai 860 MHz. Lebar
frekuensi ini digunakan untuk sinyal TV analog, TV digital dan layanan
komunikasi data.
Dengan hitungan ini, maka setiap 30 kilometer area coverage, kabel
Coaxial membutuhkan penguat sebanyak kurang lebih 50 buah amplifier
sepanjang jalan. Tentunya arsitektur seperti ini akan cukup merepotkan
para administratornya dalam me-maintain-nya. Akan banyak sekali problem
dan kendala dalam menggunakan sistem ini. Maka dari itu, saat ini
arsitektur jaringan Cable tidak lagi dibuat menggunakan murni media
Coaxial, namun dibuat juga menggunakan bentangan media fiber optik.
Media fiber optik digunakan dengan tujuan untuk akan meniadakan
amplifier sinyal, membawa siyal dengan lebih bersih, kecepatan transfer
yang lebih tinggi dan dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel
coaxial biasa. Dengan adanya semua kelebihan ini, kendala dan problem
yang ada di jaringan Cable dapat jauh berkurang sehingga pelanggan lebih
nyaman dalam menonton TV maupun ber-Internet.
Namun, media fiber optik tidak ditarik sampai ke lokasi pelanggan,
karena media ini hanya bertugas sebagai backbone link saja. Untuk
mendistribusikan informasi sampai ke pengguna, arsitektur jaringan Cable
pada umumnya masih mempercayakan media Coaxial. Jadi, arsitektur
jaringan seperti ini yang merupakan perpaduan Fiber dan Coaxial dinamai
dengan istilah Hybrid Fiber Coax (HFC).
Broadband Memang Nyaman
Sekilas mengenai teknologi broadband sudah dibahas di atas. Teknologi
DSL dan Cable memang yang saat ini sedang digandrungi oleh banyak
pengguna. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Dari sinilah segmentasi produk broadband terbentuk. Teknologi DSL
tampaknya lebih cocok digunakan di segmen korporat ataupun SOHO yang
cukup besar traffic datanya. Sedangkan, teknologi Cable lebih cocok
digunakan oleh perumahan yang membutuhkan hiburan tambahan dan juga
koneksi Internet. Lebih lanjut tentang detail teknologi Cable yang
sangat unik dan juga teknologi Wireless broadband serta Satellite
broadband akan dibahas pada edisi berikutnya. Selamat belajar!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar